Mengapa Tidak dihukum Mati?

Sekarang lagi naik daun ya, kasus pelecehan seksual yang berujung pembunuhan. Inilah Indonesia…
Gak tanggung-tanggung, korbannya masih dibawah umur. Dari pelajar SMA sampai yang belum sekolah alias masih balita. Dengan sadis dan tanpa belas kasihan, tersangka merenggut kesucian dan nyawa sii korban.

Hanya karena ingin melampiaskan syahwatnya semata. Kalo gak kuat, nikah aja bang… Cuma modal seperangkat alat shalat, trus lu bebas ngapain aja…

Disela-sela kerja, yakni di jam istirahat, Saya sempat-sempatkan untuk melihat perkembangan Indonesia melalui berita di TiVi. Sedih banget rasanya, dari semua topik yang dibahas, 80% membahas tentang pemerkosaan yang sepaket dengan pembunuhan. Ya Allah.. ada apa dengan penerus bangsa ini….

Apalagi kasus yang paling sadis, yakni korban dibunuh dengan menggunakan cangkul. Eh tong, cangkul itu buat nanam cabe, bukannya buat bunuh orang.
Cangkul itu digunakan tersangka bukan untuk dibenturkan ke korban, tapiiii… brrrr… merinding Saya menjelaskannya. Tapi tersangka menggunakan gagang cangkul tersebut, dan ujung gagangnya diarahkan ke Mis V sii korban lalu menusukkannya kedalam hingga tembus ke paru-paru. Bayangin tuh, sampai tembus ke paru-paruuuu…. Emang Biadab dan tidak memiliki hati nurani.
Saya gak tau gimana caranya tersangka membuat cangkul itu bisa nimbus ke paru-paru, yang jelas, kasus ini gak bisa disepelekan. Diluar kasus ini, masih banyak modus yang dilakukan tersangka untuk menyembunyikan jejak mereka setelah melakukan tindak pemerkosaan.

Dan Sekarang, lagi sibuk-sibuknya tentang hukuman yang pantas untuk tersangka pemerkosaan ini. Karena usia pelaku masih dibawah ketentuan untuk menjalani hukuman penjara, jadi pihak yang berwajib mencari alternative hukuman yang pantas untuk pelaku. Nah… menurut kabar yang Saya dengar, pelaku pemerkosaan ini mendapatkan hukuman yakni “Kebiri” namanya.
Apa itu kebiri? Yakni tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi Testis pada jantan dan fungsi Ovarium pada betina. Kenapa dikatakan pada jantan dan betina? Karena kebiri juga berlaku untuk Hewan. Itu artinya pemerkosa itu sama seperti… (Jawab sendiri)

Tidak hanya hilangnya fungsi testis, yakni hilangnya hasrat untuk melakukan seks, Kebiri juga memberikan efek buruk bagi kesehatan. Seperti tulang menjadi keropos dalam jangka panjang, lemak bertambah bahkan sampai hilangnya semangat untuk hidup.

Lalu kenapa gak dihukum MATI saja?

Didalam Islam, hukuman yang diberikan kepada tersangka pemerkosaan adalah hukuman MATI.

Dalam sebuah forum, seorang peserta bertanya kepada moderator dengan suara yang lantang:

“Mengapa dihukum mati? Bukankah itu hukuman yang tidak berprikemanusiaan?”

Mendengar pertanyaan itu, moderator yang sekaligus seorang ustadz menjawabnya:

“Sekarang begini, coba bayangkan seorang pemerkosa tersebut memperkosa (maaf) ibu mu. Maka hukuman apa yang akan kamu rekomendasikan kepada pihak kepolisian yang meringkusnya?.
Kamu mengatakan bahwa hukuman mati tidak pantas untuk pelaku pemerkosa, karena bukan keluargamu yang menjadi korbannya.”

Coba kita bayangkan, bagaimana nasib korban setelah kejadian buruk menimpa hidupnya. Dia akan menyendiri dikamarnya, tidak lagi ingin bergaul dengan teman sebaya, bahkan dia tidak ingin lagi bersekolah,semangat hidupnya akan hilang, dan keluarganya akan sangat terpukul melihat korban yang harus menjalani kehidupan yang pahit.

Lalu, mengapa pelaku pemerkosaan tidak dijatuhkan hukuman MATI?

Jawabannya adalah Karena Indonesia Bukan Negara ISLAM.

Indonesia hanyalah Negara yang rakyatnya dominan beragama Islam, tapi hukum yang diterapkan bukan hukum Islam.

Contoh lain, dalam Islam, seorang pencuri akan mendapatkan hukuman yakni dihilangkannya fungsi tangat atau dengan kata lain tangannya dipotong. Bukan hukuman kurungan dalam sel. Hukuman penjara sudak tidak memberikan efek jera pada pelaku, apalagi penjara yang ada karaokenya.
Bayangkan jika pencuri mendapatkan hukuman “potong tangan”, kira-kira masih adakah niat bagi calon tersangka untuk mencuri?

Pesan Saya untuk kalian semua, teruatama kaum hawa. Kalian itu bukanlah makhluk yang lemah, kalian itu kuat. Bukankah kasus pemerkosaan ini menjadi simbol bahwa wanita itu lemah?
Tidak tidak tidak… Kalian gak lemah, kalian itu kuat. Kalian harus bisa menjada diri kalian dari hal-hal buruk yang berada disekitar kalian. Kasus pemerkosaan ini juga menjadi simbol  bahwa laki-laki itu tidak bisa menahan hawa nafsu. Eits… jangan salah… Perhatikan dulu diri kalian, apakah cara berpakaian kalian sudah benar?  Nafsu pria gak akan muncul tanpa ada penyebabnya. Kecuali orang-orang yang memang memiliki kelainan pada otak (fikiran) dan hormon seksualnya.

Semoga tulisan ini memberikan manfaat kepada pembaca untuk bisa menjada diri dan mewaspadai orang tua terhadap pergaulan anak-anak nya. Karena anak menjadi cermin perilaku orang tua, seorang anak tidak akan lalai kalau bukan karena orang tuanya yang tidak memberikan perhatian secara menyeluruh.

Happy Blogging