Jadi Pengangguran Ternyata Nyesek

Sepulangnya Saya dari tanah Kalimantan dan kembali ke Kota Jambi, membuat benyak perubahan dalam diri Saya. Kulit menjadi hitam coklat, Badan yang sehat bugar sekarang menjadi remuk dan sakit-sakitan, orak yang jernih dan fresh menjadi aur-aruan. Penyakit yang Saya dapati ini sebelumnya tidak pernah terjadi seperti Asma, Alergi dingin, semua sendi dan tulang sakit-sakit, keempat gigi geraham belakang sakit semua.
Alergi dingin, iya… alergi yang menurut Saya ini aneh. Ketika Saya berada dalam suasana yang dingin, bercak merah yang gatal akan muncul di bagian-bagian tubuh. Mereka muncul tidak bisa ditebak, yaa acak gitu deh. Setelah Saya berobat, Saya ketahui ini adalah alergi dingin namanya. Dokter memberikan Saya obat yang hanya diminum ketika alergi tersebut menyerang. Ini artinya Saya jadi ketergantungan obat. Kemanapun Saya pergi, obat ini harus dibawa untuk jaga-jaga apabila alergi ini muncul.

Selain penyakit yang Saya bawa, nasib buruk juga Saya alami. Pengangguran, iyaa sekarang Saya jadi pengangguran. Sebenarnya ini bukan masalah untuk Saya, karena dengan bagitu Saya bisa lebih leluasa untuk beribadah dan mendekatkan diri kapada Allah. Tapi ini menjadi masalah untuk mereka, mereka yang suka ngegosip.

Ya ya ya . . . Saya butuh makan, minum, beli pulsa, parfum, minyak rambut pomade, bedak, lipstik, pembalut, dll *abaikan poin-poin terakhir…
Karena Saya sadar bahwa Saya membutuhkan itu semua dan gak mungkin bergantung kepada Ibu, membuat Saya harus segara mendapatkan pekerjaan. Tapi anehnya, Saya suka milih-milih dalam bekerja. Mungkin bagi kalian ini hal yang manja, tapi entah mengapa, ketika Saya bekerja, Saya adalah tipikal pekerja yang totalitas. Untuk itu Saya musti mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang Saya gemari. Ribet sih emang…

Doakan Saya semoga cepat dapat pekerjaan ya… Biar bisa beli kebutuhan pribadi… 😀