I choose you! #I’amABlogger

Memasuki usia yang sudah tidak muda lagi “dalam kurung, Tua” 😅, memaksa Saya untuk tidak lagi berpola pikir seperti anak sekolahan. Dimana Saya menghabiskan waktu seharian didalam gedung dan belajar semua hal-hal yg belum tentu Saya gunakan dimasa depan. Namun itu tidak salah, dg mengetahui banyak hal, membuat kita siap mengambil banyak peluang dimasa depan 😉. Dan disini Saya baru menyesal mengapa dulu Saya malas belajar. 🤭

Tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Sekarang Saya harus berjuang lebih keras agar dapat melengkapi kekurangan ini dengan sedikit menaburkan kacang kedelai goreng, bawang goreng, daun bawang, ayam suwir dan kerupuk, maka jadilah Bubur Ayam 😁👍.
Apa artinya sebuah penyesalan tanpa mengambil tidakan untuk mengambil langkah baru ☺. #PesanMoral

Salah satunya adalah ngeblog.
“Blogging” tidak Saya temui di bangku, meja bahkan ruang perpustakaan sekolah yang pada masa itu lagi heboh kasus penyelewengan dana BOS. #KritikSosial 😅
Saya temui “blogging” dari kegiatan rutin + ilegal Saya sepulang sekolah yakni kewarnet, yang dimana pada waktu itu dilarang mengunjungi warnet karena kasus mudahnya mengakses konten negatif. Bukankah melakukan suatu kegiatan yang dilarang, termasuk hal yang ilegal? Disinilah Saya merasa hidup Saya sekeren Mafia ditivi-tivi 😎.

Meskipun setelah tiba diwarnet Saya gak tau mau ngapain, setidaknya Saya bisa mengetahui semua hal-hal yang ingin Saya ketahui, dan disini Saya merasa bahwa suatu hari nanti Saya bisa menguasai dunia ha ha ha . . . 😈
Namun sebelum hal itu terjadi, yang bisa Saya lakukan pada waktu itu hanyalah mencari nama benda, lalu menjadikannya bahan “searching” di gugel 😂😂😂.

Eits . . . Jangan Salah.. Semua berawal dari kegiatan “searching” yang gak jelas ini.😊
Waktu yang habiskan selama 30 – 60 menit sepulang sekolah ini membuat Saya banyak tau hal-hal yang gak pernah Saya dapati di sekolahan. Entah karena gak dipelajari atau karena Saya yang malas belajar, karena bagi Saya melakukan hal yang monoton itu membosankan. #Boom 😎
Dilayar monitor tabung warnet inilah Saya banyak menemui laman-laman yang berisikan segudang ilmu. Yang selanjutnya Saya ketahui bahwa laman demi laman ini dikumpulkan dalam suatu wadah yang disebut dengan Blog. Karena dari kecil Saya suka menulis, disinilah semangat Saya berkobar 🔥🔥🔥 💥. Sambil mengepalkan tangan, Saya berkata dalam hati “Aku harus menjadi seorang blogger” ✊✊✊

Oke baiklah, diatas hanyalah mukadimahnya saja 😅
Sebenarnya artikel ini Saya ikut sertakan dalam memeriahkan ulangtahun komunitas Obrolin 😊
Saya gak mengharapkan hadiahnya, yang penting dengan ini semoga semangat ngeblog Saya kembali berkobar dan bisa bersilaturahim lagi dengan teman-teman blogger lainnya👍. Tapi buku-bukunya keren juga, boleh kalik buat Saya satu 😅😅😅

Oke oke oke . . . Karena peraturannya maksimal 800 kata, dan sekarang sudah setengahnya tapi feel nya belum dapat. 😅
Menyambung mukadimah diatas, meskipun ngeblog gak Saya temui di sekolahan, tapi dengan ngeblog ini Saya menemukan peluang yang luar biasa. Kalau teman-teman mengatakan manfaat ngeblog itu untuk mengasah keterampilan menulis dan mencari banyak teman, itu sih standar lah yaa #SombongDikit 🤣. Diluar hal tersebut, kalian harus menemukan manfaat ngeblog lainnya yang masih tersembunyi. Seperti yang Saya alami sekarang ini 😎 #InginMengispirasi

Seperti yang pernah Saya tuliskan dalam artikel Manfaat menjadi seorang Blogger. Hobi ngeblog ini bisa kita lampirkan dalam surat lamaran yang kita harapkan panggilan interviewnya😊. Dimana ada banyak pesaing yang berusaha menjatuhkan kita dengan ijazah sarjana dan segudang prestasi yang mereka miliki, Saya hanya bisa mengandalkan ijazah SMA dan sertifikat kursus komputer yang pernah Saya ikuti di Kalimantan dulu. Padahal yang Saya pelajari cuma Word aja yang dimana ilmu itu sudah saya pelajari diwarnet. Niatnya cuma agar dapat sertifikat aja hehe…

Namun jurus pamungkas Saya adalah, dalam surat lamaran itu Saya katakan bahwa Saya adalah seorang blogger 😎.
Nah… dari sekian banyak tumpukan berkas yang dilampirkan oleh para pelamar kerja diperusahaan tersebut, Allah alihkan pandangan HRD itu ke surat lamaran Saya. Lalu dia berkata “Hmm . . . 🤔 Berani-berani nya anak ini mengirimkan surat lamaran disini, padahal peraturan pertama adalah lulusan sarjana.” Namun dia penasaran dengan tulisan “trust me, I am a blogger“.

Wait . . . kok Saya tau?😅
Ya iya lah . . . Kan sekarang Saya bekerja di perusahaan itu dan HRD nya yang ceritakan semuanya kepada Saya 😎. #ThugLife

Ini adalah perusahaan kedua yang Saya diterima bekerja didalamnya dengan mengandalkan status “I am a blogger”… 
dan Alhamdulillah selama bekerja 5 bulan, sekarang Saya diamanahkan mendirikan website perusahaan tersebut dengan bermodalkan pengalaman blogging Saya selama ini.

So… menjadi seorang blogger itu sangat mulia, apalagi jika kita mendirikan blog edukasi.
Buat teman-teman yang ingin memonetisasi blog nya, ingatlah, gak cuma adsense jalannya.. Kita masih punya cara lain untuk bisa menghasilkan dari blogging. Tapi diluar konteks itu, yang paling utama adalah, cintai dulu blogging, dan manfaatnya siap menghampiri kita, bahkan lebih baik dari pada adsense, InysaAllah…

Percayalah, silaturahim jauh lebih mahal daripada dollar 😊 #MotivasiDariMantanAds 😂

Dibalik kegiatan blogging Saya ini, ada banyak blogger diluar sana yang telah menginspisari Saya seperti bang Irfan handi yang telah menghilang dari dunia blogging, pakde cholik, blog juragan cipir dan lain sebagainya..
Namun ada beberapa blogger yang Saya ingin mereka ikut memeriahkan event ini yakni Kak Noni KhairaniRinta Adita  dan imeldasutarno.

Akhir kata, Saya mengutip dari seorang ust yang juga seorang blogger, ia mengatakan:

“Menulislah, agar orang dimasa yang akan datang tau bahwa kau pernah hidup dimasal lalu”

Ust. Abdul Somad, Lc., MA

Happy Blogging