Drama sebelum keberangkatan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
15 Januari 2020, tepat satu tahun yg lalu aku melakukan sebuah perjalanan ibadah umrah. Iya, aku pernah bekerja di travel umrah sebagai design grafis. Dan Januari 2020 lalu adalah giliran ku untuk menjadi petugas perjalanan ibadah umrah (Tour Leader). 😊
Disetiap perjalanan ibadah umrah, jamaah umrah akan di bekali perlengkapan ibadah dan tour, seperti perlengkapan ihram, kain batik seragam, mukena, buku petunjuk, 1 set tas koper, id card dll. Nah untuk perlengkapan id card dan tanda pengenal bagasi seluruh jamaah umrah, aku yg mempersiapkannya. Dari mendesain nya hingga proses pencetakan.😊 Termasuk rombongan jamaah umroh yg aku pimpin. Keberangkatan umroh kali ini aku sebagai tour leader ditemani oleh bang Khilal selaku muthawwif.
Malam itu, satu hari sebelum keberangkatan, aku mempersiapkan seluruh keperluan acara pelepasan jamaah umrah di bandara, Hingga membuat ku kurang istirahat. Karena keberangkatan pesawat jam 7 pagi, jadi kami tim yg bertugas harus standby jam 4 dini hari di bandara. Nah disinilah drama dimulai… 😊😊
Malam itu aku tidur di kantor bersama 2 orang rekan ku yakni bang Kaspul dan Pak Imam. Karena kantor kami lokasi nya lumayan dekat dg bandara, 2 orang rekan ku ini memutuskan untuk menginap di kantor.
Jam 3 dini hari aku bangun, bersiap untuk berangkat ke bandara. Tak lupa membangunkan kedua rekan ku.
Setelah semua nya siap, tiba lah adzan subuh, kami berdebat, apakah shalat subuh di masjid dekat kantor, atau shalat subuh di dekat bandara. Singkat crita, kami putuskan shalat di dekat kantor.
Entah mengapa, subuh itu imam shalat memilih surat pendek yg ternyata gak pendek.. Panjang banget.. Membuat shalat ku gak khusu’, karena di otak ku, aku harus segera menuju bandara. 2 rakaat itu terasa lama bagi ku pada waktu itu.
Hingga pada akhirnya selesai shalat, aku langsung membuka hp dan memesan grab untuk mengantarkan ku dan perlengkapan ku menuju bandara.
Astagfirullah, sudah jam 4.30 dan aku masih di kantor.
Setelah mobil yg aku pesen tiba di kantor, segera aku ambil koper pribadi ku, tas2 perlengkapan pelepasan dibandara dll. Karena otak ku lagi sudah gak karuan, aku langsung menyuruh driver untuk segera menuju bandara. Sedangakan 2 orang rekan ku mereka menggunakan sepeda motor.
Biasanya aku juga berangkat ke bandara ny menggunakan motor, tapi kali ini karna aku ke bandara ny sekalian berangakat umrah, jadi gak bisa pake motor.😊
Singkat cerita, setibanya di bandara, aku terkejut, ternyata bang Khilal dan tim yg lain sudah tiba di bandara dan jamaah umrah pun juga sudah bnyak yg ngumpul. Aku segera kluar dari mobil dan membuka bagasi belakang mobil grab. Semua barang bawaan ku, aku kluarkan dan aku langsung jalankan tugas ku yakni memberikan name tag pada masing2 tas koper dan tas selempang seluruh jamaah umrah.
Hingga aku sadari, ada satu tas penting yg seharusnya ad di punggung ku ternyata gak ada.😨😨 Aku cari2 kesana kemari tapi gak ketemu. Lalu aku putuskan untuk mengejar mobil grab yg tadi aku tumpangi.
Aku bilang ke bg Khilal,
Aku: “Bang, titip tas yg lain dulu ya, aku mau kejar mobil grab”.
Bg khilal: “Man, tarik nafas dulu, dan jangan panik”.
Aku: “Oke“.
Spontan aku lari ke parkiran bandara menuju pintu keluar mobil, untuk mengejar mobil grab yg tadi aku tumpangi.
Kebayang gak sih, seberapa luasnya parkiran bandara?😨😨
Akhirnya ketemu juga tu mobil, aku hadang mobil itu trus aku bilang ke driver nya, “bang, keknya tas aku ketinggalan“. Si driver langsung kluar dari antrian mobil, trus membuka pintu bagasi untuk memeriksa tas ku itu. Aku juga cek ke seluruh bagian dalam mobil. Alhasil, tas itu gak ada. 😱
Pada waktu itu, jam menujukkan pukul 5.15 WIB.
Aku lihat hp ku dan membuka aplikasi yg terhubung dg CCTV kantor. Ternyata benar, tas itu berada di atas kursi ruang front office.😢
Aku panik, lalu menelfon 2 orang rekan ku tadi, yang kebetulan mereka belum tiba di bandara, karena aku tau mereka mengendarai motornya pelan.
Alhasil satupun dari mereka gak mengangkat telfon ku.😔 Aku semakin panik, karena aku gak bisa berangkat tanpa tas itu, didalam nya ada name tag koper jamaah, modul keberangkatan umrah dan barang penting lain nya.
Aku berfikir, kalo pesen grab udah gak terkejar.
Lalu ada panggilan masuk, ternyata bang Kaspul menelfon ku.
Bg Kaspul: “Ada apa Man?”
Aku: “Dimana posisi bang?”
Bg Kaspul: “Diparkiran motor, abang baru sampe.”
Aku: “Aku pinjem motor bang, tas aku ketinggalan di kantor”.
Bang Kaspul: “Oke, kesini lah”.
Setelah aku tutup telfon nya, dari parkiran mobil aku berlari ke parkiran motor.
Singkat cerita aku temui bang kaspul lalu aku pinjem kunci motornya.
Bg Kaspul: “Nih kunci nya Man”.
Aku: “Mana karcis parkirnya bang?”
Bg Kaspul: “Motor abang ada di luar (gak parkir di area bandara)
Aku: “Oke siyap”.
Segera aku berlari ke luar area bandara, lalu aku kendarai motor supra milik bang Kaspul. 🤗
Alhamdulillah, hati ku mulai lega, meskupun masih gelisah karena motor ini gak bisa dibawa ngebut.
Alhamdulillah setiba di kantor, langit sudah terang dan matahari sudah muncul ke permukaan. Aku buka pintu rolling ruko kantor, lalu mengambil tas dan kembali menuju motor untuk segera ke bandara.🤗🤗
Ini adalah video yang aku rekam ketika berlari dari area luar bandara menuju kedalam bandara melewati parkiran mobil.
Alhamdulillah perjalanan menjemput tas ini memakan waktu sekita 30 – 40 menit. 😅
Setiba aku di bandara, bang khilal langsung menghampiri ku,
Bg Khilal: “Aman?”
Aku: “Aman bang”
Seluruh jamaah sudah berkumpul dan aku langsung melanjutkan tugas ku, sedangkan tim yg lain mengumpulkan jamaah untuk melakukan acara serimoni pelepasan jamaah umroh.
Seluruh anggota rombongan berjumlah 45 orang dan tugas ku pagi itu adalah memberikan name tag ke seluruh tas koper dan tas selempang anggota rombongan dan membawa koper kepengurusan bagasi pesawat, selanjutnya absen kehadiran jamaah dan konfirmasi ke pihak bandara bahwa ada beberapa jamaah butuh pelayanan khusus yakni kursi roda, lalu kami membagikan tiket serta idcard dan memastikan seluruh jamaah sudah memegang tiket pesawat menuju Jakarta.

Kegiatan pembagian id card, syal dan tiket pesawat
Alhamdulillah, setelah idcard dan tiket dibagikan, kami diberi pengarahan oleh pimpinan dan di akhiri dengan doa. Selanjutnya kamu bersama2 menuju pintu masuk sambil bareng2 membacakan talbiyah.
“Labbaikallah humma labbaik, Labbaikala syari kalakabbai… dst” 🤗
Setelah tiba di depan pintu masuk pengecekan tiket, satu persatu kami masuk. Aku masuk duluan, karna di bagian x-ray nanti akan bantu jamaah, karna rata2 mereka sudah usia lanjut. Sejauh ini berjalan lancar. Lalu saya bimbing mereka menuju ruang tunggu bandara. Satu per satu jamaah menaiki ekskalator, kecuali yg menggunakan kurai roda, mereka di bimbing oleh pihak bandara menuju lantai atas ruang tunggu menggunakan lift.
Setibanya di ruang tunggu, aku pun duduk sejenak di sebelah bg khilal.
Bg khilal: “Aman kan semua nya”
Aku: “InsyaAllah bg”.
Bg Khilal: “Perjalanan baru di mulai. Ingat, dalam menghadapi kendala, jangan panik”.
Aku: “Siyap bg”
Bg khilal: “Oke, sekarang hitung jumlah jamaah, jgn sampe berkurang. Cek juga di kantin dan toilet.”
Aku: “Okey”.

Aku yang sedang menghitung jumlah rombongan
Setelah memastikan semuanya aman, kami pun menunggu panggilan keberangkatan pesawat menuju Jakarta. Sembari menunggu keberangatan, kami pun melakukan dokumentasi foto bersama di dalam ruang tunggu bandara.
Alhamdulillah semua berjalan lancar, panggilan boarding pun telah di sampaikan oleh operator. Lalu kami pun bergegas menuju pesawat.

Bang Khilal yang mengambil selfie dokumentasi perjalanan dan aku yg tengah menelfon dan membawa kantong plastik titipan.
Ini adalah drama keberangkatan jamaah umroh dari Jambi menuju Jakarta.. tulisan selanjutnya akan aku ceritakan kegiatan perjalanan kami dan drama-drama lain nya hehe… 😊😊😊
Happy Blogging
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Klo liat jamaah umroh spt ni, ska bikin haru krn entah kapan lgi bs ibadah di tanah Haram.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya nih apalagi di masa pandemi ini..
SukaSuka