Pengalaman Bekerja Sebagai Opeator Warnet
Siapa yang gak tau Warnet? Ayo ngacung…
Saya yakin Sobat semua sudah tau apa itu Warnet. Kali ini Saya mau menceritakan pengalaman Saya bekerja sebagai Operator warnet. Jadi, waktu Saya tinggal di Kalimantan Barat, sekitar tahun 2010 lalu, suami bibi Saya punya saudara, nah saudaranya ini punya anak, dan anaknya ini punya usaha warnet. Disini dia bekerja tidak sendiri, alias dia punya karyawan yang jagain warnetnya tersebut. Nah bibi Saya kasih informasi kepada Saya tentang lowongan kerja, kira-kira dialognya seperti ini:
Bibi : “Man, ada lowongan nih, mau gak?”
Saya : “Lowongan apa?”
Bibi : “Jadi operator warnetnya Bang ****”. (disebutin nama abang yang punya warnet, kebetulan Saya lupa namanya hihihi)
Saya : “Boleh juga.”
Beberapa hari kemudian Saya pergi ke rumah abang tersebut untuk memastikan apakah lowongan tersebut masih tersedia atau tidak. Dan Alhamdulillah masih ada… horee…!!!
“Tapiii… bekerjanya dari malam sampai pagi, mau gak?”
“Begadang dong?”
“Iya”
mendengar hal tersebut Saya terdiam beberapa minggu, *eh kelamaan, beberapa saat, lalu Saya segera mengiyakan dan kesepakatanpun terjadi.
Besoknya Saya mulai bekerja, setelah seharian jagain toko bajunya bibi, Saya bergegas mandi dan tepat jam 18.00 waktu setempat Saya sudah ada di warnet. Setelah di-treaning beberapa menit, Saya resmi menjadi oprator warnet yang baru, bekerja dari jam 18.00 sampai jam 06.00 alias dari jam enam sampai jam enam. Berikut foto yang bisa Saya abadikan ketika sedang bertugas:
Komputer yang disediakan warnet ini berjumlah 15 unit dan 1 unit digunakan oleh operator. Kalau malam hari, yang main Cuma beberapa orang aja, jadi Saya gak terlalu ribet mengawasi mereka. Sambil bermain game online yakni Point Blank yang lagi booming pada waktu itu, Saya berbincang-bincang dengan pelanggan warnet ini. Mereka hamper tiap malam main disini, bahkan sampai pagi.
Setiap malam Saya begadang disini, dan sepulang dari warnet Saya tidur sampai jam 10.00 siang, lalu kembali jaga toko bibi. Ketika langit mulai gelap, Saya kembali bergegas kewarnet. Begitulah yang Saya lakukan setiap hari hingga pada akhirnya tiba saatnya Saya terima gaji… yeeeey…
Selama sebulan bekerja, Saya digaji sebesar Rp. 600.000,-. Pada saat itu jumlah enam ratus ribu sangatlah besar dibandingkan bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang digaji Rp.400.000 sebulan.
Tapi sayang sekali, Saya bekerja jadi warnet ini hanya bertahan sebulan saja. Karena setelah terima gaji, besoknya Saya harus berangkat ke Jambi-sumatera atas perintah Ayah.
Demikianlah pengalaman yang pernah Saya lalui sewaktu bekerja sebagai operator warnet. Meskipun sebulan, tapi mampu membuat Saya kurus hehe, begadang truusss… *Ambil positifnya aja
Happy Blogging
wah jadi inget warnet dulu, btw sekarang kerja dimana mas ? 😅
SukaDisukai oleh 1 orang
Hehe Sekarang di Jambi Bang
SukaSuka
Wkwk, kerjanya pas lagi libur sekolah gitu ya bang?
SukaDisukai oleh 1 orang
Kebetulan udah taman sekolah hehe
SukaSuka
Warnet adalah tempat saya pertama kali kenal chatting. MiRC…
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha Saya juga..
Kenal email dan friendster 😀
SukaSuka
Warnet adalah tempat saya belajar buka browser 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Haha Saya juga.. Pertama kali kenal friendster sebelum facebook benar2 diminati..
SukaSuka
Wiii ada modelnya pula warnetnya :3
SukaDisukai oleh 1 orang
Tolong abaikan foto yg terakhir ya.. 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Unyu level dewa alisnya “3
SukaDisukai oleh 1 orang
Haduuh sampe segitunya… 😳
*air mana air,? Pengen diguyurrr
SukaSuka
siapapun pasti punya kenangan diwarnet, hihihi termasuk aku yang jg keluar masuk warnet karena dulu paket internet mahal dan laptop gak punya, heheheheh
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahaha… Apa lagi saat booming nya sosial media dan game online
SukaSuka
tiap hari online gratis nih
SukaSuka